Pada mulanya orang yang tinggi naluri bertanya-tanya, mempertanyakan semua hal yang dihadapinya dalam keadaan sehari-hari. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bahwa pada zaman dahulu yang terdorong menemukan pengetahuan baru ialah para ahli agama. Dalam agama islam dapat disebut misalnya Ibnu Khaldun yang selain ahli dalam ilmu agama adalah ahli filsafat dan bapak peketak dasar penelitian ilmiah modern. Demikian pula Ibnu Sinna adalah juga ahli kedokteran dan probatan yang terpandang pada zamannya, sedangkan Umar Khayyam juga mahir dalam astronomi dan matematika. Hal yang sama kemudian berulang pada penemu dan penguji kebenaran pada ilmu-ilmu lainnya melahirkan metode ilmu yang banyak menggunakan induksi, yaitu metode statistika.
Penggunaan matematika untuk menerangkan gejala-gejala dalam fisika menimbulkan cabang matematika yang disebut matematika terapan. Akan tetapi , sekarang matematika tidak hanya digunakan dalam fisika, melainkan juga dalam semua ilmu empirik lainnya. Oleh karena itu, muncullah bidang-bidang ilmu gabungan seperti biomatematikaa dan matematika ekonomi. Saling hubungan anatara fisika dan kimia pun melahirkan ilmu baru yaitu, kimia fisika. Selain itu kita kenal pula misalnya biofisika, biokimia, sosiobiologi, astrofisika, geokimia serta geofisika.
Berbagai bidang ilmu baru bermunculan akibat permasalahan yang harus didekati dari dua atau lebih bidang ilmu dasar merupakan pertanda pembagian ilmu menjadi berbagai bidang itu hanya dilakukan manusia untuk menyederhanakan permasalahan. Ternyata semua pengetahuan di maya pada itu tidak berdiri sendiri secara lepas, melainkan saling kait mengait. Suatu permasalahan yang mula-mula diterangkan menggunakan sosiologi ternyata dapat diterangkan dari segi psikologi. Peristiwa psikologi itu sendiri ternyata dapat diterangkan menggunakan biologi yang sebenarnya adalah ungkapan kerja kimia. Kita juga tahu bahwa seterusnya peristiwa kimia itu dapat dijelaskan oleh fisika.
Hal ini pula yang mengakibatkan bahwa metode ilmiah untuk menemukan pejelasan tentang suatu masalah, apakah masalah itu termasuk biologi, fisika, atau sosiologi, polanya sama saja. Selain sains itu bersifat semesta, metode menemukannyapun memiliki pola yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar